Apa itu Perancah ?
Scaffolding adalah istilah bahasa Inggris dari ‘perancah’. Sementara itu ‘steger’ adalah pengindonesiaan dari steiger yang adalah istilah dalam bahasa Belanda untuk ‘perancah’. Jadi kesimpulannya: scaffolding dengan steiger itu sama artinya dalam Bahasa Indonesia, yaitu: ‘perancah’. Berarti pertanyaan berikutnya yang logis terlontar adalah:
Apa itu ‘perancah’?
Kita pasti pernah melihat suatu struktur sementara (non-permanen) sederhana yang dibuat mengelilingi suatu bangunan yang sedang dikerjakan atau sedang direnovasi. Struktur tersebut berbentuk seperti platform tempat para pekerja melakukan tugas dan pekerjaannya. Kadang-kadang struktur tersebut dilapisi jaring yang terlihat seperti jala untuk menangkap ikan. Jaring pengaman ini (safety net) dipasang untuk menghindari jatuhnya puing-puing kecil ke luar area pekerjaan dan menimpa orang-orang di sekitanya. Nah, sruktur yang kita bahas di atas adalah yang disebut sebagai ‘perancah’.
Jadi boleh kita katakan bahwa fungsi perancah adalah:
- Sebagai working platform sementara untuk para pekerja bangunan untuk bekerja di area yang tinggi.
- Sebagai pengaman keselamatan para pekerja di area ketinggian sehingga mereka dapat bekerja dengan nyaman dan efektif.
- Sebagai perlindungan bagi pekerja yang berada di area bawah jika ada puing-puing kecil atau peralatan yang terjatuh dari ketinggian.
- Sebagai jalur penghubung antara area-area kerja.
- Untuk gedung-gedung tinggi, biasanya diperlengkapi dengan safety net untuk melindungi area di luar area kerja dari puing-puing kecll atau peralatan yang jatuh dari ketinggian.
- Dapat digunakan untuk menopang cetakan beton hingga kering
Perancah perlu untuk digunakan khususnya untuk pengerjaan renovasi yang berada di atas ketingian satu meter dari permukaan tanah dan pekerjaannya memerlukan waktu yang cukup lama untuk diselesaikan.
Perancah modern dibuat dari rangka pipa besi. Di negara-negara Asia pada khususnya (Indonesia, Malaysia, Vietnam, Hong Kong dan sebagainya), perancah dibuat menggunakan batang-batang bambu. Batang bambu digabungkan menjadi struktur perancah dengan ikatan tali yang dibuat dari ijuk. Batang bambu tetap digunakan hingga kini karena sifat bambu yang fleksibel. Struktur perancah bambu ini cukup kuat untuk bertahan saat terjadi gempa bumi yang kerap muncul di area Asia.
Ada beberapa tipe perancah yang umum ada di pasaran Indonesia, yaitu:
1.Supported Scaffold
Ini adalah perancah yang paling umum. Terdiri dari struktur penyangga rangka pipa besi yang terdiri dari kerangka utama, kerangka horizontal, papan catwalk, sambungan, penahan silang, kaki perancah, dan roda kaki.
- Suspended Scaffold
Perancah yang digantung sehingga tidak memerlukan kerangka penyangga di bawahnya. Biasanya perancah ini digantung dengan menggunakan kabel sling baja yang dapat digulung atau diulur dengan menggunakan winch (mesin katrol listrik) untuk menyesuaikan ketinggian yang diperlukan.
3.Arial Lift
Perancah tipe ini memiliki working platform seperti tipe suspended scaffold tetapi dengan ukuran lebih kecil sehingga dijuluki dengan human basket atau keranjang manusia. Human basket ini diangkat dengan menggunakan rangka penyangga hidrolis. Ketinggian perancah ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan.